Mediapriangan.com - Hal pertama yang selalu orang lakukan ketika ingin berlibur adalah menentukan tempat wisata yang menarik. Di Indonesia sendiri memang sudah banyak tempat wisata yang melibatkan para pengusaha muda untuk mengelolanya. Salah satu destinasi wisata yang harus kamu kunjungi ialah Ende.
Ende semakin populer setelah pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 dipusatkan di Ende. Selain kehadiran Presiden RI Joko Widodo bertindak sebagai inspektur pada Upacara Kenegaraan pada Rabu 1 Juni 2022, juga beberapa agenda presiden yang menjadi perhatian rakyat Indonesia.
Baca juga: Deretan 30 Kalimat Untuk Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2022
Dipilihnya Ende bukan tanpa alasan, Ende menjadi tempat Presiden ke-1 RI Soekarno untuk merenungkan dasar-dasar negara yang kelak akan dia pimpin. Selain itu, Bung Karno sendiri menilai Ende adalah miniaturnya Indonesia.
Tidak hanya karena Ende menjadi pusat pelaksanaan Hari Lahir Pancasila 2022 saja, namun Ende menjadi destinasi wisata yang mempunyai nilai sejarah, budaya, sekaligus keindahan alam.
Baca juga: Media Digital Memiliki Peran Dalam Mempromosikan Destinasi Wisata
1. Ende Sebagai Kota Bersejarah bagi Perjuangan Indonesia
Ende menawarkan berbagai objek wisata dalam berbagai kategori. Mungkin kamu penasaran mengapa Ende menjadi objek wisata sejarah. Kembali kepada zaman ketika presiden pertama Indonesia memperjuangkan kemerdekaan ini, kamu pasti ingat tentang pengasingan Presiden Soekarno.
Kabupaten Ende turut menyimpan sejarah perjuangan Indonesia, karena kota ini menjadi tempat pengasingan bagi Presiden Soekarno beserta istrinya yang bernama Inggit Garnasih sejak tahun 1934 hingga 1938.
Baca juga: Pembatasan Mulai Dilonggarkan, Bali Bakal Kembali Diserbu Wisatawan
Peralatan rumah tangga yang Bung Karno gunakan selama proses pengasingan ini masih tersimpan dengan baik. Bahkan sumur yang ada di belakang rumah pun masih berfungsi. Hal ini membuktikan bahwa upaya pelestarian situs sejarah ini memang berjalan dengan baik.
Latar belakang pengasingan ini adalah Hindia Belanda menganggap kegiatan politik Bung Karno akan membahayakan pemerintah Hindia Belanda saat itu. Untuk mengenang perjuangan beliau, pemerintah menjadikan rumah pengasingan tersebut sebagai situs sejarah untuk menarik wisatawan.
Baca juga: Legenda Gunung Tangkuban Perahu, Dulu Penuh Cerita Kini Tempat Wisata