Mengenal Pencipta Lagu Garuda Pancasila, Lirik dan Maknanya

- Kamis, 1 Juni 2023 | 19:23 WIB
Ilustrasi lirik lagu Garuda Pancasila. (Freepik/rawpixel.com)
Ilustrasi lirik lagu Garuda Pancasila. (Freepik/rawpixel.com)

Mediapriangan.com – Lagu Garuda Pancasila, salah satu lagu wajib nasional yang kerap dinyanyikan salam kegiatan kenegaraan. Seperti pada peringatan Hari Lahir Pancasila.

Garuda Pancasila diciptakan oleh Prohar Sudharnoto pada tahun 1956, dengan tujuan untuk membangkitkan rasa nasionalisme, dan semangat perjuangan.

Dilansir dari laman BPIP, Sudharnoto terlahir dari keluarga dokter. Ia lahir di Kendal pada 24 Oktober 1925. Ia tutup usia pada 11 Januari 2000.

Baca Juga: Grup Marawis Meriahkan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Di Pesantren

Sudharnoto pernah menjadi anggota pimpinan pusat dari Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang berkaitan erat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada tahun 1952, Sudharnoto bekerja di RRI Jakarta, hingga menjabat sebagai kepala Seksi Musik. Ia juga pernah belajar di Universitas Indonesia jurusan Kedokteran, namun hanya sampai tingkat dua.

Sang ayah merupakan dokter Keraton Mangkunegaran yang gemar bermain musik dan biasa memainkan seruling, biola dan gitar. Sementara ibunya bisa bermain akordeon.

Baca Juga: Ini Alasan PDI Perjuangan Bidik Pesantren Di Hari Lahir Pancasila

Maka tak heran, kalau sejak kecil Sudharnoto terbiasa mendengar lagi-lagu klasik yang dimaikan kedua orang tuanya.

Meskipun Sudharnoto tak pernah sekolah musik secara formal, namun ia kerap bergaul dengan seniman dari Solo.

Dia belajar not balok dari musisi keroncong Maladi yang jadi Menteri Penerangan (1959-1962), juga pada Daldjono yang menciptakan lagu Bintang Kecil.

Baca Juga: Harga Tiket Laga Timnas Indonesia vs Argentina Resmi Dirilis, Siap-siap War Tiket

Sedangkan untuk aransemen lagu, dia belajar dari Sutedjo dan RAJ Sudjasmin. Agar jagat pergaulannya makin luas, Sudharnoto juga bergaul dengan banyak musisi luar negeri.

Sudharnoto belajar mencipta lagu ketika masih belasan tahun. Lagu pertamanya adalah Bunga Sakura, Mars Dharma Wanita, juga lagu-lagu pop seperti Setitik Kasih, dan Di Tokyo Kita kan Bertemu. Dan karya terbesarnya adalah Garuda Pancasila.

Halaman:

Editor: Asep Budi Karyana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengertian dan Syarat DibolehkannyaTayamum

Jumat, 28 Oktober 2022 | 16:25 WIB

Kemerdekaan Indonesia , Betapapun Harus Terus Dimaknai

Minggu, 14 Agustus 2022 | 07:10 WIB
X