Asal-usul Ngabuburit, Istilah yang Identik Saat Puasa Ramadhan

Mediapriangan.com – Di Indonesia, khususnya masyarakat Sunda, ngabuburit merupakan istilah yang indetik saat puasa Ramadhan.

Ngabuburit merupakan kegiatan yang dilakukan sore hari menunggu adzan magrib untuk berbuka puasa.

Banyak cara dilakukan saat ngabuburit, seperti jalan-jalan, bermain di taman, tadarus Al-quran, bersepeda, dan berburu makanan untuk takjil.

Baca Juga: Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Buka Ruang Kolaborasi dengan JPP Jawa Barat

Nah, bagi anda yang belum tahu asal-usul istilah ngabuburit, berikut penjelasannya.

Asal-usul ngabuburit

Dikutip dari laman ppid.serangkota.go.id, ngabuburit terdiri atas dua kata. Pertama adalah ‘nga’ yang merupakan sebuah imbuhan karena adanya pengulangan awal kata. Dan ‘burit’ artinya waktu menjelang adzan maghrib, waktu sore, atau waktu senja.

Jadi bila disimpulkan dengan mempersempit arti, ngabuburit adalah menunggu waktu buka puasa.

Baca Juga: Peringatan Hari Down Syndrome Sedunia 2023, Begini Sejarah Penetapan Tanggal 21 Maret Ini

Sementara menurut kamussunda.net, ngabuburit adalah berjalan-jalan sore menanti saatnya berbuka puasa.

Melansir dari laman unpas.ac.id, Ketua Lembaga Budaya Sunda (LBS) Universitas Pasundan Hawe Setiawan mengatakan, ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang berarti sore atau petang.

Selanjutnya ia mengatakan, istilah ngabuburit merujuk pada kata kerja, yaitu melakukan kegiatan untuk mengisi waktu seraya menyongsong tibanya sore hari.

Baca Juga: Niat Puasa Ramdhan: Bacaan dan Waktu yang Tepat untuk Membaca Niat Puasa

Menurutnya, istilah ngabuburit merupakan bentuk keunikan bahasa Sunda. Sebab, dalam bahasa Sunda, ‘burit’ merupakan keterangan waktu, bisa menjadi kata kerja setelah mendapatkan kata awalan ‘nga’.

Adapun Istilah ngabuburit sudah muncul sejak lama, tepatnya ketika kebudayaan Islam memasuki tanah Sunda.